Sony a7 V: Jujur-jujuran SoalDynamic RangedanElectronic Shutter! Ada Apa, Sih?
Halo, teman-teman pecinta fotografi dan videografi! Gimana nih kabar *hunting* foto kamu? Semoga selalu dapat momen-momen yang *ciamik* ya!Pernah kepikiran nggak sih, kenapa kamera *mirrorless* canggih kayak Sony a7 V yang katanya punya segudang fitur mutakhir, kok bisa *dynamic range*-nya sedikit berkurang kalau kita pakai mode *electronic shutter* (ES)? Jujur, aku sendiri juga agak *kepo* pas pertama dengar. Kita kan maunya hasil foto tetap *gokil* di kondisi apa pun, apalagi kalau pakai kamera sekelas Sony a7 V yang harganya nggak *kaleng-kaleng* ini.Nah, di artikel ini, kita bakal *ngulik* bareng-bareng fenomena ini. Kenapa hal ini bisa terjadi, seberapa besar sih penurunannya, dan yang paling penting, gimana cara kita sebagai fotografer atau videografer bisa menyiasatinya supaya hasil karya kita tetap *on point*? Yuk, kita bahas detailnya, biar kamu makin paham dan nggak *baper* lagi!Apa ItuDynamic Rangedan Kenapa Penting Buat Kita?
Sumber: PetaPixel
Oke, *guys*, sebelum kita jauh membahas si *electronic shutter*, kita samakan dulu pemahaman soal *dynamic range* (DR). Gampangnya gini, *dynamic range* itu kemampuan sensor kamera kita buat menangkap detail di area paling terang (highlight) dan paling gelap (shadow) dalam satu kali jepretan. Semakin tinggi *dynamic range*-nya, semakin banyak informasi detail yang bisa terekam, baik di bagian yang silau maupun yang tersembunyi dalam bayangan.Kenapa ini penting banget? Bayangin kamu lagi foto pemandangan senja yang dramatis. Matahari masih terang benderang di ufuk barat, tapi di sisi lain, bayangan pohon dan pegunungan mulai muncul gelap. Kalau *dynamic range* kamera kamu jelek, bisa-bisa bagian langitnya jadi *overexposure* alias gosong putih tanpa detail awan, atau bagian pegunungannya jadi *underexposure* alias hitam pekat tanpa tekstur. *Kan bete* banget, ya? Dengan DR yang bagus, kamu bisa dapat detail langit yang biru keemasan dan juga detail pepohonan di *shadow* secara bersamaan. Itu sebabnya *dynamic range* ini jadi salah satu spesifikasi yang paling dicari para fotografer profesional maupun amatir.
KeunggulanElectronic Shutter: Senyap danCepat Kayak Kilat
Sumber: PetaPixel
Sekarang kita bahas *electronic shutter* (ES). Ini adalah salah satu fitur paling *revolusioner* di kamera *mirrorless* modern, termasuk di Sony a7 V. Apa sih bedanya sama *mechanical shutter* (MS) yang biasa kita dengar "klik" atau "cekrek"? Kalau MS itu pakai tirai fisik yang membuka dan menutup di depan sensor, ES itu sepenuhnya digital. Sensor kamera akan diaktifkan dan dinonaktifkan secara elektronik untuk merekam cahaya.Kelebihannya banyak banget, *bro*:1.**Senyap Abis (Silent Shooting):** Ini *fitur killer* yang bikin ES disukai banyak orang. Kamu bisa foto di acara pernikahan, pertunjukan teater, konser, atau bahkan satwa liar tanpa suara "cekrek" yang ganggu. Bayangin, lagi moto macan lagi tidur, tiba-tiba bunyi kamera, langsung kabur deh macannya! Dengan ES, kamu bisa dapat momen yang *candid* dan natural tanpa mengganggu subjek. Keren bangets kan?2.**Kecepatan *Burst Rate* Tinggi:** Sony a7 V dengan ES bisa jepret foto super cepat, bahkan mencapai puluhan *frame per second* (fps). Ini berguna banget buat moto aksi cepat, kayak olahraga, burung terbang, atau anak-anak yang lagi lari-larian. Kamu jadi punya banyak pilihan foto untuk dipilih, biar nggak ada momen yang terlewat.3.**Meminimalisir Getaran:** Karena nggak ada gerakan fisik, getaran kamera (shutter shock) bisa diminimalisir. Hasilnya, foto kamu bisa lebih tajam, terutama saat menggunakan lensa telefoto atau *shutter speed* yang agak lambat di tangan.Intinya, *electronic shutter* ini kayak punya kekuatan super yang bikin kita bisa moto dalam kondisi yang sebelumnya susah banget ditaklukan. Tapi, ada tapinya nih!
Makin Canggih, Tapi KokDynamic Range-nya Berkurang Pas PakeElectronic Shutter?
Sumber: PetaPixel
Nah, ini dia poin utamanya! Berdasarkan pengujian yang dilakukan oleh PetaPixel, terungkap bahwa Sony a7 V mengalami penurunan *dynamic range* saat menggunakan *electronic shutter* dibandingkan dengan *mechanical shutter*. Penurunannya sekitar 1 hingga 2 *stop*, terutama pada rentang ISO tertentu.Kenapa bisa begitu? Gini ceritanya:Mayoritas sensor kamera modern, termasuk yang ada di Sony a7 V, menggunakan teknologi yang disebut *dual gain output* (DGO) atau semacamnya. Teknologi ini bekerja dengan membaca *output* sensor pada dua level *gain* yang berbeda secara simultan untuk setiap piksel. Satu *gain* rendah untuk area terang (menjaga detailhighlight) dan satu *gain* tinggi untuk area gelap (meningkatkan detailshadowdan mengurangi *noise*). Kemudian, kedua data ini digabungkan oleh prosesor kamera untuk menghasilkan gambar dengan *dynamic range* yang super luas.Masalahnya, proses membaca dua *gain* ini butuh waktu. Ketika kita menggunakan *electronic shutter*, terutama pada kecepatan *burst* yang sangat tinggi, sensor harus membaca data jauh lebih cepat. Untuk mencapai kecepatan ini, kamera kemungkinan besar harus mengorbankan salah satu jalur *gain* (biasanya yang tinggi) atau menggunakan mode *readout* yang lebih cepat tapi kurang optimal dalam hal *dynamic range*. Alhasil, informasi di area *shadow* bisa jadi kurang maksimal dan lebih rentan terhadap *noise*, atau detail *highlight* jadi gampang *clipped*.Bayangin aja, kayak kamu lagi makan. Kalau makannya pelan-pelan dan dinikmati, rasanya bisa *full*. Tapi kalau disuruh makan secepat kilat, ya cuma bisa *nelen* aja, rasa dan teksturnya mungkin nggak seoptimal itu. Kurang lebih begitu perumpamaannya dengan *readout* sensor.
Tips dan Trik Biar Hasil Foto TetapKeceMeski PakeElectronic Shutter

Sumber: PetaPixel
Jangan panik dulu, *bestie*! Meskipun ada *trade-off* soal *dynamic range* ini, bukan berarti kamu harus *kapok* pakai *electronic shutter*. Ada beberapa strategi jitu yang bisa kamu terapkan:1.**Pilih *Shutter* yang Tepat Sesuai Kebutuhan:** * **PakaiMechanical Shutteruntuk SkenarioDynamic RangeKritis:** Kalau kamu lagi moto pemandangan dengan kontras tinggi (misal, matahari terbit/terbenam, interior dengan jendela terang), di mana *dynamic range* adalah segalanya, lebih baik gunakan *mechanical shutter*. Meskipun ada suara "klik", ini akan memastikan kamu mendapatkan *full dynamic range* yang ditawarkan oleh sensor Sony a7 V. * **GunakanElectronic Shutteruntuk Aksi Cepat dan Senyap:** Untuk moto olahraga, konser, *street photography* yang *candid*, atau satwa liar, di mana kecepatan dan kesenyapan lebih penting daripada *dynamic range* maksimal, *electronic shutter* tetap jadi pilihan terbaik.2.**PerhatikanExposuredengan Cermat (Expose to the Right):** * Coba terapkan teknik "Expose to the Right" (ETTR). Maksudnya, atur *exposure* sedikit lebih terang tanpa membuathighlightsampai gosong. Dengan begitu, kamu memberi sensor lebih banyak informasi cahaya, yang nantinya bisa kamu tarik lagi detailshadow-nya di *post-processing*. Ini efektif mengurangi *noise* di area gelap. * Selalu pantau *histogram* kamu. Jangan sampai ada "gunung" yang *mentok* di sebelah kanan (highlight clipping). Ingat, lebih mudah menyelamatkan detail dishadowdaripada mengembalikan detail yang sudah gosong dihighlight.3.**ManfaatkanExposure Bracketingatau HDR:** * Kalau kamu lagi di situasi kontras super tinggi dan mau pakai *electronic shutter* tapi juga butuh *dynamic range* maksimal, fitur *exposure bracketing* ini bisa jadi penyelamat! Jepret beberapa foto dengan *exposure* berbeda (misal, normal, *underexposure*, *overexposure*), lalu gabungkan di *post-processing* jadi satu gambar HDR. Kamera Sony a7 V pasti punya fitur ini, *manfaatin* ya!4.**Optimalkan Pengaturan ISO:** * Pada beberapa kamera, penurunan *dynamic range* dengan ES lebih terasa di ISO rendah. Coba cari tahu "native ISO" kamera kamu atau ISO di mana sensor performanya paling optimal. Terkadang, sedikit menaikkan ISO dari nilai terendah (misal dari ISO 100 ke ISO 640 atau 800 jika ada *dual native ISO*) bisa memberikan *dynamic range* yang lebih baik, bahkan saat menggunakan ES. Ini perlu sedikit eksperimen di lapangan, tapi hasilnya bisa *worth it* banget!Intinya, setiap *tools* pasti ada plus minusnya. Tinggal gimana kita jeli dan pintar-pintar menggunakannya sesuai kebutuhan.
Intip Teknologi di Balik Sony a7 V:Stacked Sensordan DGO?

Sumber: Fuji Rumors
Sony a7 V ini memang kamera yang nggak main-main, *guys*. Untuk mencapai performa yang *mantap jiwa*, Sony biasanya menyematkan teknologi sensor yang canggih. Salah satunya yang sering dibahas adalah penggunaan *partially stacked sensor* dan teknologi *Dual Gain Output* (DGO).* **Partially Stacked Sensor:** Ini bukan *stacked sensor* sejati seperti di seri a9 atau a1, tapi sudah punya beberapa elemen dari teknologi *stacked* yang memungkinkan *readout speed* yang lebih cepat. Dengan *readout* yang lebih cepat, fenomena *rolling shutter* (efek gambar miring saat objek bergerak cepat) bisa diminimalisir, bahkan saat pakai *electronic shutter*. Ini adalah peningkatan besar dibanding kamera generasi sebelumnya.* **Dual Gain Output (DGO) atau Sejenisnya:** Seperti yang aku jelaskan di atas, teknologi ini adalah *game changer* buat *dynamic range*. Dia membaca sinyal dari sensor dengan dua *level amplifier* yang berbeda secara bersamaan, kemudian digabungkan untuk menghasilkan gambar dengan DR yang jauh lebih baik dan *noise* yang lebih rendah. Nah, di Sony a7 V, teknologi DGO ini (atau varian sejenisnya) bekerja optimal saat menggunakan *mechanical shutter*.Sayangnya, meski ada teknologi canggih ini, kecepatan *readout* yang ekstrem yang dibutuhkan oleh *electronic shutter* pada *burst rate* tinggi seringkali memaksa sensor untuk mengorbankan kemampuan DGO-nya atau mengurangi waktu *readout* untuk salah satu *gain*. Ini yang menyebabkan adanya *trade-off* atau penurunan *dynamic range* saat kita pakai *electronic shutter*. Jadi, meskipun sensornya super canggih, ada batasan fisik dan teknis yang masih perlu diatasi.Para *engineer* kamera di Sony (dan merek lain) terus *ngebut* banget untuk menemukan solusi biar *electronic shutter* bisa punya DR yang sama persis dengan *mechanical shutter*. Tapi untuk saat ini, kita harus *aware* dulu dengan kondisi ini.***Jadi, teman-teman, fenomena penurunan *dynamic range* pada Sony a7 V saat menggunakan *electronic shutter* itu memang nyata, sekitar 1-2 *stop* berdasarkan pengujian PetaPixel. Tapi, itu bukan berarti ini jadi *dealbreaker* ya! Ini lebih ke arah pemahaman kita tentang bagaimana alat bekerja dan kapan waktu yang tepat untuk memaksimalkan fiturnya.Ingat, setiap *tools* itu punya fungsinya masing-masing. *Electronic shutter* itu *mantul* banget buat kecepatan dan kesenyapan, sedangkan *mechanical shutter* adalah juaranya kalau kamu butuh *dynamic range* yang maksimal tanpa kompromi. Kita sebagai pengguna harus pintar-pintar menentukan prioritas di setiap skenario pemotretan.Jangan pernah ragu untuk terus belajar dan bereksperimen dengan kamera kamu. *Trial and error* adalah bagian dari proses kreatif yang bikin kita makin jago! Tetap optimis menyambut hari esok dan teruslah berkarya, Insya Allah, Allah akan mudahkan!**Mengapa Sony a7 V Tetap Layak Kamu Miliki?**Meski ada sedikit *trade-off* soal *dynamic range* di *electronic shutter*, Sony a7 V ini tetap sebuah kamera *hybrid* yang *powerhouse* banget, *cuy*! Fitur-fitur lain yang dibawanya itu bikin dia jadi pilihan yang *worth it* buat kamu yang serius di dunia fotografi dan videografi:* **Resolusi Sensor 33MP:** Memberikan detail yang luar biasa untuk foto dan fleksibilitas *cropping* yang lebih luas.* **Sistem *Autofocus* Tercanggih:** Dengan dukungan AI, fokusnya *ngunci* banget, bahkan di kondisi sulit sekalipun. Bye-bye foto *ngeblur*!* **Performa Video *Gokil*:** Bisa rekam 4K 60p tanpa *crop* dan kualitas video yang *cinematic*. Cocok banget buat kamu yang juga bikin konten video.* **Stabilisasi Gambar (IBIS) 7.5 *Stop*:** Bikin foto dan video kamu tetap stabil dan tajam meskipun tanpa *tripod*.* **Desain Ergonomis dan *Build Quality* yang Solid:** Nyaman di genggam dan siap diajak tempur di berbagai kondisi.Jadi, kalau kamu lagi nyari kamera *all-rounder* yang bisa diandalkan untuk berbagai kebutuhan, baik foto maupun video, dengan teknologi canggih dan performa ngebut, Sony a7 V adalah jawaban yang pas.**Harga dan Pembelian:**Untuk harga, Sony a7 V saat ini (estimasi) dibanderol mulai dari sekitar **Rp 35.000.000 - Rp 45.000.000** (harga bisa bervariasi tergantung paket lensa dan promo yang berlaku di Indonesia). Ini adalah investasi yang sepadan untuk sebuah *tool* yang bisa mengangkat kualitas karyamu ke level berikutnya.Kamu bisa cek detail produknya dan lakukan pembelian melalui *link* terpercaya seperti ini:Cek Sony a7 V di PetaPixel (atau cari di toko kamera favorit kamu)Jangan sampai ketinggalan inovasi terbaru ini. Ambil kameramu, jepret sebanyak-banyaknya, dan buat karya yang inspiratif! *Gaspol!* ```